Minggu, 28 Februari 2010

Menyukai apa yang kudapatkan

“AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUINGINKAN, KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN”


Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur, kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada 2 hal yang membuat kita kurang bersyukur, yaitu:

Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang telah kita miliki. Katakanlah, Anda telah memilki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi, Anda masih merasa kurang. Pikiran Anda dipenuhi berbagai berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya, kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi “KAYA”. Orang yang “KAYA” bukanlah orang yang memilki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka nikmati.

Tentunya, boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling kita, pikirkan yang kita miliki, dan syukurilah. Kita akan merasakan nikmatnya hidup.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Kedua, hal yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa bahwa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita. Rumput tetangga memang kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu, bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons