Selasa, 09 Maret 2010

USABILITY PRINCIPLES

Prinsip-Prinsip Desain UI (User Interface)



Prinsip-prinsip yang digunakan dalam Desain User Interface (DUI) melingkupi tiga kategori, yaitu :

1. Learnability Principles (Prinsip Pembelajaran)

Learnability (pembelajaran), merupakan dukungan untuk pembelajaran bagi pengguna dari semua tingkat supaya mendapat hasil yang baik. Prinsip pembelajaran diperlukan secara efektif untuk mencapai kinerja yang maksimal. Beberapa prinsip yang mempengaruhi Learnability, yaitu :

a. Prediktabilitas (Kemungkinan)

Prinsip ini dapat mendukung user untuk dapat menentukan efek dari future action berdasarkan catatan interaksi yangs udaj pernah dillakukan sebelumnya. Prinsip yang terkait pada prediktabilitas adalah operation visibility.


b. Synthesizability (Peniruan)

Prinsip ini dapat membantu user untuk memperkirakan efek dari proses yang dilakukan sebelumnya pada keadaan saat sekarang. Prinsip yang terkait pada synthesizability adalah immediate atau eventual honesty.


c. Familiarity (Keakraban)

Prinsip ini merupakan pengalaman atau pengetahuan seseorang dalam domain berbasis komputer.


d. Generalizability

Prinsip generalisasi ini dapat membantu user untuk menambah pengetahuan dari interaksi spesifik didalam atau diluar aplikasi.


e. Consistensy

Prinsip konsistensi adalah kemiripan perilaku antara tugas-tugas serupa / operasi /situasi yang sama tapi dalam hal yang berbeda seperti berinteraksi dengan output.



2. Flexibility Principles (Prinsip Kesesuaian)

Fleksibilitas yaitu dukungan beberapa cara untuk melakukan tugas-tugas. Dimana yang dilihat seberapa besar kecocokan antara sistem dengan keahlian seorang pemakai sistem dan Fleksibilitas sistem diubah untuk memenuhi jalan kerja yang berbeda atau perbedaan level dari suatu keahlian yang dimilki seseorang. Beberapa prinsip yang mempengaruhi fleksibilitas yaitu:

a. Dialog Initiative

Prinsip ini merupakan kemungkinan dimana user dapat terbebas dari kendala-kendala buatan yang dipaksakan oleh sistem. Disini pengguna dapat memprakarsai tindakan yang lebih fleksibel dan diiginkannya. Prinsip yang terkait adalah sistem. Yang dilakukan pada prinsip ini adalah :

1. Pengguna pre-emtive.

2. Pengguna memprakarsai tindakan.

3. Lebih fleksibel, umumnya lebih diinginkan.

4. Sistem pre-emptive.

5. Sistem melakukan semua petunjuknya, pengguna merespon kadang-kadang diperlukan.


b. Multithreading

Multithreading memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih dari satu tugas pada waktu yang bersamaan. Multithreading terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

• Concurrent, merupakan input yang dilakukan kepada beberapa tugas secara

• Interleaved, merupakan banyak nya tugas yang ada tapi memasukkannya harus satu persatu.


c. Task migratability

Ini merupakan kemampuan untuk memindahkan tugas kinerja untuk entitas (user atau sistem) agar dapat melakukan tugas tersebut dengan lebuh baik. Contohnya Spell-checking, kontrol keamanan di pabrik. Disini pada bagian rincian operasi pengguna dimungkinkan untuk memilih metode interaksi yang cocok. Pengguna dapat melakukan cara yang berbeda untuk melakukan tindakan, menentukan data dan melakukan konfigurasi. Untuk memnghasilkan sesuai dengan tugas dan keinginan pengguna.


d. Substitutivity

Substitutivity yaitu fleksibilitas dalam rincian operasi yang memungkinkan pengguna untuk memilih metode interaksi yang cocok dan membiarkan cara yang berbeda untuk melakukan tindakan, tentukan data, konfigurasi dan membiarkan berbagai cara untuk menyajikan output sesuai tugas & pengguna.


e. Customizability

Prinsip ini merupakan kemampuan yang dimiliki user untuk merubah interface. Disini dilihat bagaimana kemampuan user untuk dapat beradaptasi dengan system.



3. Robustness Principles (Prinsip Ketahanan Fisik)

Ketahanan Fisik yaitu dukungan untuk pemulihan jika ada kesalahan-kesalahan. Dari ketiga kategori inilah yang akan digunakan dalam mendesain user interface.Tujuan dari Ketahanan Prinsip yaitu mendukung pengguna dalam menentukan keberhasilan dan tujuan penilaian. Beberapa prinsip yang termasuk dalam ketahanan prinsip, yaitu :

a. Observability

Dimana pengguna dapat menentukan keadaan internal sistem dari apa yang dimengerti oleh pengguna tersebut. Prinsip yang terkait adalah :

· Browsability(jelajahi apa yang pengguna cari untuk kelancaran tugasnya)

· Reachability(menavigasi melalui negara dibutuhkan kegigihan)


b. Recoverability

Prinsip ini merupakan kemampuan untuk mengambil tindakan korektif terhadap kesalahan yang terjadi. Atau merupakan kemampuan untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi dengan melakukan backward pemulihan.


c. Responsif

Prinsip ini merupakan bagaimana user mengetahui laju komunikasi melalui sistem. Dimana responsif terhadap waktu sangatlah berpengaruh karena waktu untuk sistem untuk menanggapi dalam beberapa cara untuk pengguna tindakan. Disini persepsi pengguna tidak selalu benar. Karena itu konsistensi sangatlah penting.


d. Task Conformance

Prinsip ini merupakan tingkatan dimana sistem pelayanan mendukung semua task yang diinginkan oleh user dengan cara yang diketahiu oleh user tersebut. Seperti tugas kelengkapan (dimana sistem dapat melakukan tugas yang dibutuhkan user) dan tugas kecukupan (dimana pengguna dapat melakukan tugas dengan baik melalui sistem).



Riski Purwo Handariningsih
50407735
3IA07

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons